Translate

Kamis, 30 Juni 2011

sejenak bijak...

Salam jumpa Sahabat,

Ini ada satu kisah inpiratif bagi hidup kita sekalian. Mungkin Anda belum pernah mencobanya dan tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Sedapatnya, malam ini anda bisa lakukan itu dan temukan maknanya bagi Anda sekalian.
Selamat membaca dan mencoba hal menarik yang unik ini....

 

Pernahkah Anda menatap orang-orang terdekat Anda saat ia sedang tidur ?
Kalau belum, cobalah sekali saja menatap mereka saat sedang tidur.
Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling wajar dan paling jujur dari seseorang.

Seorang artis ketika dipanggung begitu cantik dan gemerlap pun bisa jadi akan tampak polos dan jauh berbeda jika ia sedang tidur.
Orang paling kejam di dunia pun jika ia sudah tidur tak akan tampak wajah bengisnya.

Perhatikanlah ayah Anda saat beliau sedang tidur.
Ayah Anda yang setiap hari bekerja keras untuk kesejahteraan kita anak-anaknya. Orang inilah rela melakukan apa saja asal perut kita kenyang dan pendidikan kita lancar.

Sekarang, beralihlah. Lihatlah ibu Anda.
Hhhmmm.....kulitnya mulai keriput dan tangannya yang dulu halus membelai-belai tubuh bayi kita itu kini kasar karena tempaan hidup yang keras. Orang inilah yang tiap hari mengurus kebutuhan kita. Orang inilah yang paling rajin memgingatkan dan mengomeli kita semata-mata karena rasa kasih dan sayang. Dan sayangnya, itu seringkali kita salah artikan.

Cobalah menatap wajah-wajah orang tercinta itu.........
ayah, ibu, suami, istri, kakak, adik, anak, sahabat, semuanya.
Rasakanlah energi cinta yang mengalir pelan-pelan saat menatap wajah lugu yang terlelap itu.

Rasakanlah getaran cinta yang mengalir deras ketika mengingat betapa banyaknya pengorbanan yang telah dilakukan orang-orang itu untuk kebahagiaan anda. Pengorbanan yang kadang tertutupi oleh kesalahpahaman kecil yang entah kenapa selalu saja nampak besar.

Secara ajaib Tuhan mengatur agar pengorbanan itu bisa tampak lagi melalui wajah-wajah jujur mereka saat sedang tidur. Pengorbanan yang kadang melelahkan namun enggan mereka ungkapkan.
Dan ekspresi wajah ketika tidur pun mau menunjukan bahwa mereka adalah orang-orang biasa yang memiliki kelemahan dan kekurangan.

Mari, ketika selesai menatap orang-orang terdekat kita itu saat tidur, tidak ada salah dan tidak perlu menunggu lama untuk mengatakan:
ayah, aku sayang ayah,,
ibu, aku sayang ibu...
aku sayang kamu istri/suami ku tercinta,
aku sayang kamu ’nak.........
aku sayang adikku, kakakku, dan seterusnya....

Katakan segera, sebelum semuanya menjadi terlambat.

Sudut Pandang Wanita (1)



Jika kamu memperlakukannya dengan baik,
dia pikir kamu jatuh cinta padanya.
Jika tidak, kamu akan dibilang sombong.

Jika kamu berpakaian bagus,
dia pikir kamu sedang mencoba untuk menggodanya.
Jika tidak, dia bilang kamu kampungan.

Jika kamu berdebat dengannya,
dia bilang kamu keras kepala.
Jika kamu tetap diam,
dia bilang kamu nggak punya otak.

Jika kamu lebih pintar dari pada dia,
dia akan kehilangan muka.
Jika dia yang lebih pintar,
dia bilang dia paling hebat.

Sudut Pandang Pria (1)

SUDUT PANDANG PRIA

WANITA MEMANG SUSAH DIBUAT "BAHAGIA" !!
Jika dikatakan cantik, dikira menggoda...

Jika dibilang jelek, disangka menghina.
Bila dibilang lemah, dia protes...
Bila dibilang perkasa, dia nangis.

Maunya emansipasi, tapi disuruh benerin genteng, nolak
(sambil ngomel, "masa disamakan dengan cowok!")
Maunya emansipasi, tapi disuruh berdiri di bis malah cemberut
(sambil ngomel, "egois amat sih cowok ini, tidak punya perasaan!")

Jika ditanyakan siapa yang paling dibanggakan,
kebanyakan bilang ibunya.
Tapi kenapa ya... lebih bangga jadi wanita karir,
padahal ibunya adalah ibu rumah tangga.